Terjadinya PHK di Sritex, Yamaha, dan Sanken terjadi bermula ketika terjadi housing crash di China yang menyebabkan ekonomi China mengalami perlambatan yang dashyat. Hal ini membuat China mau tidak mau harus memberikan stimulus besar-besaranan dengan cetak uang ribuan triliun sehingga produk-produknyanya bisa menjadi sangat murah meriah.
Harusnya, pemangku jabatan sudah harus bereaksi keras dengan menurunkan pajak dalam negeri dan juga memperbanyak subsidi dan stimulus supaya daya beli rakyat terjaga dan perusahaan juga tidak tertekan dengan pajak.
But you know what they have been doing? Mereka malah sibuk bahas PPN 12 persen, bahas cabut gas melon, bahas pencabutan subsidi BBM, bahas kenaikan iuran BPJS, efisiensi anggaran, dll yang jelas-jelas melemahkan daya beli. Jika daya beli lemah, otomatis banyak perusahaan yang penjualannya jadi menurun karena pada umumnya, ketika daya beli melemah, masyarakat cenderung membeli produk murah dan celakanya, banjirnya produk China di dalam negeri yang diduga karena UU Permendag nomor 8 tahun 2024 itu justru semakin memperparah beralihnya masyarakat kita ke produk-produk China.
Namun, seandainya saja jika pemangku jabatan at least menurunkan pajak dan memperbanyak subsidi, saya cukup yakin PHK di Sritex, Yamaha, Sanken, dll bisa dihindari. Sayangnya, pemangku jabatan yang bertanggung jawab di bidang penganggaran, yang diduga banyak orang sebagai agen World Bank dan IMF, tidak mau memotong pajak dan tidak mau juga memperbanyak subsidi, Malahan justru yang dibahas terus menerus adalah bagaimana mencabut subsidi.
#sritex #phsk #pajak #thefed #suku Bunga #inflasi #ekonomi #deflasi #willyamwen
Harusnya, pemangku jabatan sudah harus bereaksi keras dengan menurunkan pajak dalam negeri dan juga memperbanyak subsidi dan stimulus supaya daya beli rakyat terjaga dan perusahaan juga tidak tertekan dengan pajak.
But you know what they have been doing? Mereka malah sibuk bahas PPN 12 persen, bahas cabut gas melon, bahas pencabutan subsidi BBM, bahas kenaikan iuran BPJS, efisiensi anggaran, dll yang jelas-jelas melemahkan daya beli. Jika daya beli lemah, otomatis banyak perusahaan yang penjualannya jadi menurun karena pada umumnya, ketika daya beli melemah, masyarakat cenderung membeli produk murah dan celakanya, banjirnya produk China di dalam negeri yang diduga karena UU Permendag nomor 8 tahun 2024 itu justru semakin memperparah beralihnya masyarakat kita ke produk-produk China.
Namun, seandainya saja jika pemangku jabatan at least menurunkan pajak dan memperbanyak subsidi, saya cukup yakin PHK di Sritex, Yamaha, Sanken, dll bisa dihindari. Sayangnya, pemangku jabatan yang bertanggung jawab di bidang penganggaran, yang diduga banyak orang sebagai agen World Bank dan IMF, tidak mau memotong pajak dan tidak mau juga memperbanyak subsidi, Malahan justru yang dibahas terus menerus adalah bagaimana mencabut subsidi.
#sritex #phsk #pajak #thefed #suku Bunga #inflasi #ekonomi #deflasi #willyamwen
© Willyam Wen. All rights reserved.
0 Comments:
Post a Comment